Happy New Year yaa! eits.. tapi aku mau berbagi tentang kisah Elevana si gadis ABG yang kena 11 kutukan ketika menuju 2012.. Nah apa ada diantra kalian yang mendapat 12 kutukan pada waktu tahun baru 2013 ini? Wah jangan sampai ya!..
KUTUKAN SEBELAS MENUJU 2012
Ibu Peri :
“Di dunia ini, ada anak yang bersifat baik dan bersifat buruk. Saya adalah
seorang ibu peri yang diberi tugas untuk menyadarkan anak yang bersifat buruk. Dan target ibu peri kali ini
adalah Elevana.”
Elevana
Bratayudha adalah seorang siswi di salah satu SMA swasta ternama di Jakarta.
Elevana sangat pemalas, galak, jutek dan kerjaannya hanya bermain-main Dia
memiliki dua sahabat, Clara Yudiyono dan Velove Vexia. Mereka menempatkan diri
mereka sebagai geng metropolitan.
Hari ini, 31 Desember 2011
merupakan hari terakhir di tahun 2011
Suatu siang, sebelas jam menuju
tahun 2012 di kantin sekolah, Elevana, Clara, dan Velove sedang makan di
kantin. Tiba-tiba, Fitri tidak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Elevana
Ibu Peri :
“Elevana inilah kesialan pertama untukmu!”
Brukk…
Velove dan Clara : “Oupsss..” (mengelap baju Elevana)
Elevana : “Ihh, jadi kotor nih baju gue!
Euuuh!”
Fitri : “Eh, maaf… Aku nggak sengaja.”
Elevana :
“Ihh, lu sih! Awas-awas!”
Tiba-tiba, teman-teman yang lain
menertawakan Elevana.
Hahahahahahahaha..
Elevana :”Ih, kenapa sih kok pada ngetawain
gue!!”
Velove :
“Aduh-aduh Van, lu parah banget!”
Clara :
“Lu tembus tau!”
Elevana :
“Hahhh? Mati gue!” (Melihat rok bagian belakangnya)
Tiba-tiba, muncul seorang laki-laki.
Rangga : “Nih pake!” (Mengikatkan jaketnya
ke pinggang Elevana lalu pergi)
Elevana langsung berlari menuju kamar mandi, Velove dan Clara mengikuti
dari belakang. Elevana pun mengganti pembalutnya di kamar mandi.
Ibu Peri : “Elevana… Elevana
kasihan sekali kamu! Tapi inilah kesialan mu
yang kedua!”
Setelah
itu, mereka kembali ke kelas. Di perjalanan menuju kelas, Elevana tiba-tiba
terjatuh.
Elevana :
“Aduuh, sakit siapa sih yang buang kulit pisang disini!”
Clara : “Ya ampun Elevana
lu ga apa-apa kan?”
Rangga : “Eh lu gapapa ? Sini
gue bantuin!” (mengulurkan tangan)
Velove :
“Ehh, cepetan yuk, kayaknya udah ada guru ni!”
Elevana :
(berdiri tanpa menghiraukan bantuan Rangga) "Ayo!”
Sesampainya
di kelas, ternyata sudah ada Bu Poni, seorang guru fisika yang terkenal paling
killer dan galak di kalangan siswa-siswi.
Elevana : “Assalamualaikum, ibu permisi!”
Ibu Poni : “Walaikumsalam, darimana kalian?”
Clara : “Elevana, tembus bu.”
Hahahahahaha….
Ibu Poni : “Yaudah cepat duduk!”
Elevana,
Clara dan Velove duduk di tempat masing-masing.
Ibu Peri :
“Nah selanjutnya, hukuman buat anak yang malas mengerjakan tugas!”
Ibu Poni : “Keluarkan tugas kalian! Ibu akan
menyuruh seorang anak maju ke depan kelas! (melihat buku absen) Yak nomor absen
sebelas, Elevana Bratayudha!”
Elevana : “Mampus, gue! Gue lupa ga ngerjain tugas lagi, gimana
dong? Kalian harus bantuin gue!”
Velove : “Aduh, gue juga belum
van, udah maju aja dulu!”
Clara : “Iya maju dulu aja deh van,
daripada bu Poni marah.”
Ibu Poni : “Ayoo, Elevana maju ke depan!”
Elevana : (Maju ke depan kelas) “Ibu, saya ga
bisa mengerjakan tugasnya.”
Ibu Poni : “ Macam mana kau ini! Tidak
belajar kau rupanya! Berdiri kau di pojok kelas!”
Elevana :
“Tapi bu..”
Ibu Poni : “Tak ada tapi tapi , sudah cepat!”
Elevana : “Baiklah bu!”
Bel sekolah pun berbunyi, seluruh murid
bergegas untuk pulang.
Ibu Poni : “Ya.. pelajaran
telah berakhir. Jangan lupa acara kita
nanti malam, merayakan tahun baru di alun-alun!”
Anak-anak :
“Baik, buuuu!”
Satu persatu murid-murid dan bu
Poni meninggalkan ruang kelas.
Elevana : “Ih, sial amat ya gue hari ini,
pulang yuk guys, nanti sore jangan lupa jemput gue! Biar malemnya kita langsung
dugem!”
Clara : “Okey..!”
Velove :
“Ehh, Clara jadi nebeng gue gaa? Tuh, sopir gue udah jemput.. yuk cabut! Duluan
yaaa Elevanaa dadah…”
Elevana pun berjalan sendirian ke tempat
parkir lalu ia melewati lapangan basket.
Ibu Peri :
“Elevana selamat menikmati kesialan mu selanjutnya!”
Tiba-tiba… Duuugggg
Elevana : “Aduuuuuuuuuh, sakit!
Rangga : “ Eh, sorry gue ga sengaja! Maaf
yaaaaa..”
Elevana : “Huuuuu, kaki gue…”
Rangga : “Ia, maaf-maaf banget gak sengaja.
Sini-sini gue bantuin!”
Elevana : “Gausah gausah… gue bisa sendiri”
Elevana
pun langsung meninggalkan Rangga sendirian.
Elevana : “Sial banget sih gue, kaki gue
sakit lagi.. Gimana nih, nanti malem clubbing? Mana pake highheels lagi, masa
gue ke clubbing tanpa high heels!”
Ibu Peri :
“Uang bukanlah segalanya Elevana! Setelah ini kamu akan merasakan kehilangan
sesuatu yang selalu kamu andalkan!”
Tiba
tiba dari arah timur seorang pencopet menghampiri Elevana, dan mengambil tas Elevana.
Elevana : “Copppppppppppppeeeeeeeeeeeetttttttttttt!
Gimana gue bisa pulang ini? Aduuhhhhhh… Sialan tuh copet!!”
Tiba-tiba
ibu Poni menghampiri Elevana yang sedang menangis.
Ibu Poni : “Mengapa kamu menangis, nak?”
Elevana :
“Dompet saya dicopet Bu.”
Ibu Poni : “Kok bisaaa? Yaudah kamu jangan
nangis lagi yah, ayo pulang bareng ibu!”
Sore
harinya, Velove dan Clara mengunjungi rumah
Elevana, sekaligus mereka mempersiapkan diri merayakan malam pergantian tahun.
Clara : “Elevana, kaki lu kenapa?”
Elevana : “Terkilir, tadi kena bola basket,
terus gue kecopetan pula, untung bu Poni nolongin gue!”
Velove : “Ih, aneh deh, lu perasaan sial terus!”
Clara : “Em, tunggu deh,
ketumpahan, tembus, kepeleset, ketimpuk bola, kecopetan, lu kayanya kena
kutukan deh!”
Ibu Peri :
“Nah hamper mendekati tuh! Emmm.. sebenarnya sih bukan kutukan lebih tepatnya
ini pelajaran buat kamu Elevana ku yang cantik!”
Elevana : “Kutukan? Hari
gini kutukan?!”
Velove : “Eh tapi siapa tahu bener, emang menurut lu kutukan apa?”
Clara : “Gue pernah baca
di situs www.kuturambut.com , disitu dijelasin kalo ada kutukan sebelas.”
Velove : “Apaan tuh kutukan sebelas?”
Clara : “Iya, jadi orang
akan kena kesialan beruntun selama 11 jam!”
Ibu Peri :
“Cuma sebelas jam Elevana sayang, bukan seumur hidup kok!”
Elevana : “Hah?”
Velove : “Kutukan sebelas? Emm.. Elevana.. Tuh kan apalagi nama lu mengandung arti kata
sebelas!”
Elevana : “Ih, kalian tuh
apaan sih! Elevana itu karena gue lahir tanggal 11 bulan sebelas! Bukan karena gue punya 11 kutukan!”
Velove : “Bentar deh, lu tadi pertama kali
sial jam berapa?”
Elevana : “Emm... Sekitar
jam satu siang gitu.”
Clara :
“Kutukan itu kan berlangsung selama sebelas jam. Wah, berarti kesialan itu bakalan berakhir tepat
jam dua belas malam pas tahun baru nanti!”
Elevana : ‘Ih, kalian makin ngaco deh! mending sekarang kita siap-siap
pergi clubbing!”
Clara : “ Ya sudahlah
aku pulang dulu ! sampai ketemu ketemu diskotik jam 8!”
Velove :
“ Okeeeee, aku juga pulang yah bye..’’
Pada malam harinya Clara dan Velove sampai terlebih dahulu di club, sementara itu Elevana sedang di pintu masuk club tersebut.
Ibu Peri :
“Elevana kamu itu kerjanya clubbing terus! Ckck sayang sekali kamu tidak bisa
clubbing malam ini!”
Petugas :
“Selamat malam.’’
Elevana :
“Malam.”
Petugas :
“Maaf bisa
tolong perlihatkan KTP anda?’’
Clara : “Ini Pak punya saya.”
Velove : “Ini ini punya saya Pak.”
Elevana :
“Sebentar Pak.’’
Petugas : “Mana?’’
Elevana :
“Aduh dompet gue mana yah? Kok ga ada?
Kemana yah?’’
Petugas :
“Anda membawa KTP tidak?’’
Elevana :
“Maaf pak sepertinya dompet saya tertinggal dirumah.’’
Petugas :
“Maaf peraturan di club ini jika tidak memperlihatkan KTP
tidak diperkenankan masuk!’’
Elevana : “Yang bener pa?’’
Petugas :
“Iya maaf.’’
Velove : “Dompetnya lu taro mana sih?”
Clara : “Jangan-jangan lu masih simpen di
kamar?”
Elevana : “Eh, kan dompet gue kecopetan tadi
siang! Arghhh..!”
Velove : “Ooww.,.Pokoknya gue
tetep mau masuk terserah deh lu mau masuk gimana! Gue harus ketemu orang di dalam!
Penting!”
Clara : “Iah Va gue juga pengen masuk,
kita duluan ya, maaf banget loh, ntar kita ketemu di alun-alun yah.”
Velove : “ Iah gitu aja gimana Va? Gak
apa-apa kan lu?”
Elevana :’’Ah,
haduhhh sial banget gu
kali ini ga boleh masuk! Terus gimana dong?”
Velove : “Yaudah lu tunggu kita
aja di luar, udah yah gue mau masuk ni, dadah!!”
Clara : “Nanti gue bbm-in deh kalo udah
beres”
Akhirnya
Velove and Clara masuk ke dalam diskotik. Sedangkan elevana jalan-jalan sendiri
disekitar diskotik dengan muka sedih.
Elevana
: “Yah terus gue mau kemana nih?” (dengan muka memelas)
Tiba-tiba
Rangga melintas di depan elevana.
Rangga : “Elevana?”(memberhentikan motornya
tepat di depan Elevana) Ngapain lo disini? Lo ganti profesi jadi pengemis ya?
Hahaha…”
Elevana : “Enak aja! Gue ga boleh masuk
diskotik nih!”
Rangga :
“lah, kenapa? Ga bisa bayar?’’
Elevana : “Bukaaaaaaan, KTP gue hilang
oncom!”
Rangga : “Yaudah, kalo gitu mending lu ikut
gue aja!”
Elevana : “Kemana?”
Rangga : “Udah lu ikut aja! Cepet naik!”
Akhirnya
Elevana dan Rangga meninggalkan tempat tersebut. ternyata Rangga mengajak Elevana
ke alun-alun. Disana teman-temannya belum semuanya datang .
Elevana :’’Eh
kenapa sih lu baik sama gua? Padahalkan gua selalu jahat sama lu.’’
Rangga :’’ em.. emang salah yah kalo gua
baik sama lu? Baik sama orang kan dapet pahala!’’
Elevana : ’’ iyaa juga sih.. “
Rangga :
“Eh eh kenapa sih lu jahat banget sama gua? apa salah gua?”
Elevana : “Gatau..” (Menggelengkan kepala)
Rangga : “Dasar aneh lu, yaudah lah gausah
dipikirin.”
Rangga :
“Hey malam ini indah banget yah!”
Elevana : ‘’Iyaaa tapi sayang ga ada yang
spesial dihati gua!”
Rangga : “Kalo gua jadi orang yang ada di
hati lu gimana?”
Elevana : “Ih apa sih lu? Bercanda terus!”
Rangga : “Gua ngomong serius kali!”
Elevana : “Apa maksud lu?”
Rangga : ‘’Elevana sebenernyaaaaaaaaaa…”
Elevana : “Sebenernya apa?”
Rangga : “Sebenernya gua suka sama lu!”
Elevana : “Ha? Kalo emang lu suka sama gua ,
kenapa lu ga pernah deketin gua?”
Rangga : “Gua sebenernya selalu perhatiin
lu diam-diam tapi lu aja ga pernah nyadar lu sih terlalu cuek!”
Elevana : “Kalo emang lu perhatian sama gua,
buktinya apa?”
Rangga : “Rumah lu dijalan mawar nomor
sebelas kan?’’
Elevana : “Ha?”
Rangga : ‘’Lu suka nyiram tanaman kan kan
kalo sore hari? Lu punya ade cowo kan ? Bokap lu namanya Pak Bedi ? Lu lahir
bulan sebelas tanggal 11 kan?”
Elavana : “Waw.. Rangga gak nyangka? Itu
semua bener!”
Rangga : “Kan gua udah bilang, gua selalu
merhatiin lu, dasar LEMOT!”
Elevana : “Ih gua masih ga percaya deh, ko
lu tau semua tentang gua sih ? Eh.. jangan-jangan gua mandi lu juga tau lagi!”
Rangga : “Ih, kok lu tau sih?”
Elevana : “Ha? Jadi beneran? Berarti lu
ngintipin gua?”
Rangga : “Ya nggak lah dasar oncom!”
Elenvana : “Jadi?”
Rangga : (menggenggam tangan elevana) “Elevana
boleh ga gua jadi orang yg spesial di hati lu?”
Elevana : “Rangga lu nembak gue?”
Rangga :”Iya gue sayang sama lu, lu mau kan
jadi pacar gue?”
Elevana
pun yang semula sangat cuek pada Rangga, mulai luluh hatinya karena ternyata Rangga
begitu memperhatikannya.
Elevana : “Rangga, makasih ya lu udah
perhatian sama gue. Gue ga nyangka lu sebaik ini. Tapi…”
Rangga : “Tapi apa??”
Elevana : “Tapi.. Maaf banget kayanya gue
nggak bisa deh..”
Rangga : “Hah? Nggak bisa?”
Elevana : “Iya, gue nggak bisa nolak lu.”
Rangga : “Jadi… Sekarang kita jadian?”
Elevana : (mengangguk pelan) “Iyaa..”
Akhirnya
Elevana dan Rangga pun menjadi sepasang kekasih. Tanpa disadari, dari tadi
Velove, Clara, Ibu Guru dan teman-teman yang lain mendengar pembicaraan mereka.
Clara dan Velove : “Cieeeeeeeee……… suit-suit!”
Elevana : “Loh kok kalian ada di sini?
Kalian tadi jahat banget sih ninggalin gue sendirian!”
Velove :
“Iya sebenernya kita sengaja ninggalin lu soalnya kita udah tau kalau Rangga
mau nembak lu!”
Clara : “Beberapa hari yang
lalu, kita merencanakan penembakan ini!”
Elevana : “Ya ampun, jadi kalian
bersekongkol?”
Ibu Poni : “Rangga, jaga Elevana baik-baik
yaa.. Walaupun dia malas mengerjakan tugas, tapi sebenarnya dia anak yang baik.”
Rangga : “Baik, Bu..”
Clara : “Eh, udah mau tahun baru nih!! Ayo
kita hitung mundur!”
Semua : “5, 4, 3, 2, 1…..
Happy New Year!!!” (meniup terompet) “Yee….
Welcome 2012!!”
Ibu Guru : “Nah, kan ini tahun baru, jadi
mari kita tinggalkan segala keburukan di tahun sebelumnya. Mari kita membuka
lembaran baru dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.”
Semua : “Baik, Bu………..”
Elevana : “Aku janji, aku akan menjadi orang
yang lebih baik lagi. Aku akan rajin belajar dan tidak malas lagi!”
Ibu Peri :
“Akhirnya,mereka pun menghabiskan malam pergantian tahun dengan sukacita. Berakhirnya
tahun 2011 menandakan telah berakhirnya pula tugasku untuk mengubah Elevana menjadi pribadi yang lebih
baik. Akhirnya kamu mendapatkan pasangan yang tepat. Saatnya aku pulang!”